Ada yang lain ketika saya membuka aplikasi WhatsApp pagi ini. Di bawah chat terakhir muncul tulisan “Messages you send to this chat and calls are now secured with end-to-end encryption. Tap for more info.”
Pagi ini memulai aktivitas seperti biasa. Saat bangun tidur, pada smartphone saya tampak notifikasi sudah sekitar 80 an lebih aplikasi yang minta di-update. Kemudian sambil lalu saya tekan “Update All”. 😆
Saya pun nyambi bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Sesampainya di kantor, ternyata seluruh update sudah selesai. Ketika saya membuka WhatsApp, ada yang lain. Di bawah chat terakhir muncul tulisan “Messages you send to this chat and calls are now secured with end-to-end encryption. Tap for more info.” 😯
Saya cukup terkejut, karena selama ini yang saya tahu WhatsApp belum menyediakan fitur tersebut. Yang sudah memiliki fitur tersebut justru aplikasi messenger yang lain yaitu Telegram. Telegram bahkan memiliki fitur self-detruction, yaitu sebuah fitur yang mampu menghapus percakapan kita dalam waktu yang sudah ditentukan.
Karena didorong oleh rasa penasaran, akhirnya saya masuk ke Play Store lalu saya baca What’s New pada aplikasi WhatsApp tersebut. Ternyata benar, bahwa pada update terbaru ini WhatsApp sudah menerapkan teknologi end-to-end Encryption baik untuk chat maupun fitur call-nya.
Tidak cukup sampai di situ, saya pun mengunjungi blog yang terdapat pada halaman resmi WhatsApp, yaitu di https://blog.whatsapp.com/. Pada halaman resmi tersebut mereka juga merilis bahwa per hari ini WhatsApp dengan update terbaru sudah men-support end-to-end encryption. Dan fitur terbaru ini juga tidak perlu aktivasi. Hanya dengan melakukan update, maka fitur end-to-end encryption ini akan aktif secara otomatis.
Mungkin sebagian ada yang bertanya, apa sih end-to-end encryption itu?
Secara awam, proses enkripsi adalah proses mengacak kode-kode informasi yang dikirimkan supaya tidak dapat dengan mudah diketahui oleh pihak lain yang tidak berhak. Dengan demikian kerahasiaan informasi yang kita kirim dapat lebih terjaga.
Pada awalnya, WhatsApp belum menggunakan metode enkripsi tersebut. Oleh karenanya, masih sempat terjadi kekhawatiran bagi sebagian pengguna ketika harus mengirimkan informasi yang bersifat sensitif lewat WhatsApp. Namun kini dengan update terbarunya, WhatsApp sudah melakukan enkripsi untuk setiap transaksi data yang dilakukan, baik itu text, gambar, maupun suara.
Pada laman blognya, WhatsApp mengungkapkan bahwa ketika kita mengirimkan sebuah pesan, satu-satunya orang yang dapat membacanya adalah orang atau chat grup yang kita kirimi pesan. Tidak ada seorangpun yang dapat melihat isi pesan tersebut. Tidak ada penjahat dunia maya. Tidak ada hacker. Tidak ada rezim yang menindas. Bahkan mereka. Enkripsi end-to-end membantu menjadikan komunikasi via WhatsApp lebih pribadi – seperti percakapan langsung lewat tatap muka.
Jika di antara Anda ada yang tertarik dan ingin mempelajari selengkapnya tentang bagaimana cara kerja enkripsi end-to-end, Anda dapat membacanya di sini.
Namun bagi saya pribadi, berhati-hati itu lebih baik. Artinya, meskipun WhatsApp mengklaim bahwa mereka sudah menerapkan enkripsi dalam transaksi datanya, kita tidak boleh terlena begitu saja. Karena pada dasarnya ancaman terhadap informasi itu bisa datang dari mana saja. Kita hidup di dunia yang serba digital. Kita tidak tahu pasti data kita tersimpan di mana. Setiap hari kita sering mendengar berita tentang bagaimana data sensitif dicuri atau diakses oleh pihak yang salah.
Kita tidak mungkin bisa memastikan 100 % bahwa pada perangkat smartphone yang kita miliki tidak terdapat backdoor. Atau bisa saja kita malah tidak memasang pengaman / password pada ponsel kita, sehingga orang lain dapat dengan mudahnya masuk dan mengakses ponsel kita.
Jadi intinya adalah, meskipun kita sudah menggunakan berbagai sistem pengaman informasi, tapi apabila kita tidak memiliki sense of security, maka hal tersebut akan sia-sia saja. Untuk yang bekerja dan bersinggungan dengan informasi-informasi yang bersifat sensitif, lebih baik gunakan sarana resmi yang sudah disediakan oleh organisasi Anda.
Sampai di sini dulu sharing mengenai fitur terbaru dari WhatsApp yaitu end-to-end encryption. Selamat mencoba dan tetaplah berhati-hati.
Salam hangat selalu.
Njrit, 80 aplikasi yang minta diapdet sekaligus? 😆 😆 😆 Berapa banyak itu aplikasi yang terpasang ya?
Btw, kalaupun udah dienkripsi begitu, lain cerita juga kan ya kalau disadap (sama KPK, misalnya)? Bisa nggak sih ketahuan itu isi chat-nya?
Yang jelas aplikasinya lebih dari 80, Mbak. 😆
Enkripsi ini berlaku pada saat transaksi data, dilakukan. Tapi jika memang demi kepentingan hukum, mungkin jadi lain masalahnya. Jika memang KPK ingin menyadap / mengetahui isi chatnya, sepertinya harus meminta dulu ke pihak admin WhatsApp nya, deh Mbak. CMIIW. Karena kejadian yang sudah2, sptnya mereka juga bekerja sama dengan operator.
luar biasa memang WA ini, namun dari dari sekian banyak fitur-fitur yang diberikan.
satu yang saya kurang suka dari whatsapp ini sob, yaitu kita harus “dipaksa” mendownload aplikasi pembaharuan agar kita bisa masuk ke akun kita.
Ini sangat dirugikan bagi kita yang tidak ingin mengupdate dulu ke versi terbarunya, tentu dengan berbagai alasan. Besar file aplikasi pembaharuan hasil download memang tidak besar namun dalam kasus tertentu pastilah sedikit mengganggu.
Btw, thanks info terbarunya. karena saya juga pernah menulis artikel tentang whatsapp ini di blog saya di :
http://www.hanyalah.com/2016/04/beberapa-masalah-pada-whatsapp-dan-solusi-pemecahanya.html
mohon maaf link nya hidup, padahal sudah saya beri tanda [.], jika tidak diperkenankan silahkan delete saja linknya sob.
Dulu saya juga sempat bete dengan update dari WhatsApp yang terkadang file nya terlalu besar untuk hape jadul saya. Tapi seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa update itu demi kebaikan kita juga. Jika memang ada kendala pada memori dan storage, mungkin kita terpaksa harus memilih, aplikasi mana saja yang akan kita pertahankan dan mana yang harus kita buang. 🙂
Wah berarti sekarang WhatsApp makin aman dong… Saya sendiri pengguna setia Whats App 😀
Betul, Mas. Sekarang lebih aman daripada versi yang sebelumnya. Yah, mirip-mirip aplikasi Telegram. Tapi kehati-hatian tetap harus dijaga. Jangan sampai transmisi lewat WhatsApp sudah aman, namun justru ponsel kita yang memiliki backdoor.