Bagi anda yang memakai moda transportasi kereta lokal baik KA Jatiluhur maupun KA Walahar, harap diingat bahwa kedua kereta tersebut kini berhenti beroperasi sampai dengan tanggal 31 Mei 2020 menyusul pemberlakuan PSBB untuk wilayah Jabodetabek serta pelarangan mudik untuk seluruh lapisan masyarakat.
Seperti yang kita tahu, bahwa KA Jatiluhur melayani rute Cikampek-Tanjung Priok PP, sedangkan KA Walahar melayani rute Purwakarta-Tanjung Priok PP. Oleh karena rute perjalanannya cukup jauh dan sudah melintasi 2 propinsi yang berbeda, maka sesuai peraturan Kementerian Perhubungan terkait larangan mudik, Akhirnya PT. KAI menghentikan operasional kereta lokal ini berikut dengan pembatalan sejumlah rute perjalanan kereta api jarak jauh lainnya.
Sebenarnya banyak yang menyesalkan keputusan ini, terutama para pekerja di sektor informal yang sangat mengandalkan kereta lokal ini sebagai moda tranportasi utama. Akan tetapi apa mau dikata, keputusan pemerintah yang telah memberlakukan PSBB dan larangan untuk mudik demi menekan penyebaran wabah Covid-19 ini mau tidak mau harus kita turuti. Yang harus kita sadari adalah, bahwa ini demi untuk kebaikan kita semua. Kita semua tentu berharap bahwa wabah ini cepat berlalu.
Sepanjang yang saya tahu, pengguna kereta lokal ini sangat bervariasi, ada yang pedagang, karyawan swasta, pedagang, pengamen, pelajar, mahasiswa, dan orang-orang yang hanya ingin jalan-jalan ke Jakarta. Bila mengingat proses penyebaran Covid-19 yang sangat mengerikan, maka penghentian operasional kereta lokal ini merupakan hal yang wajar. Bisa dibayangkan bila ada 1 penumpang saja yang positif Covid-19, bukankah semua penumpang kereta tersebut seharusnya menjadi ODP?
Kita juga harus memaklumi, bahwa keberatan dari saudara-saudara kita yang bekerja di sektor informal itu bukannya tidak beralasan. Jangan dibayangkan semua orang bekerja di sebuah perusahaan yang patuh terhadap pemberlakuan PSBB. Sebagian besar mungkin bekerja di sebuah bidang usaha informal yang mengharuskan mereka untuk beroperasi setiap hari, misalnya toko, logistik, swalayan, dsb. Meskipun pada akhirnya kebanyakan dari bidang usaha tersebut juga diminta untuk tutup sementara oleh pemerintah daerah.
Apabila mengingat kenyataan tersebut tentu sangat menyedihkan. Di masa pandemi seperti ini, ketika harga-harga mulai merangkak naik, justru banyak sekali bidang usaha yang terpaksa berhenti beroperasi entah itu ditutup secara paksa maupun ditutup karena tidak ada aktivitas pasar. Di mana imbasnya banyak sekali pengangguran baru atau korban PHK bermunculan yang tentunya bingung harus berbuat apa di masa pandemi ini.
Tapi apa mau dikata, bencana akibat Coivd-19 ini memang menimpa hampir semua negara tidak hanya Indonesia. Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah perlambatan roda perekonomian dan itu terjadi hampir di semua negara. Meskipun demikian, salah satu cara yang cukup efektif untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah dengan mentaati anjuran pemerintah yaitu berada #DiRumahAja suka maupun tidak. Karena dengan hal tersebut rantai penyebaran Covid-19 ini dapat diputus. Pun jika terpaksa harus keluar rumah, jangan lupa gunakan perlengkapan seperti masker, sarung tangan, dan biasakan cuci tangan sebelum masuk ke dalam rumah.
Oleh karena itu, melalui tulisan yang singkat ini, saya mencoba mengetuk hati kita semua. Cobalah tengok kanan kiri dan lingkungan sekitar anda, apakah masih terdapat saudara-saudara kita yang hidup dalam kekurangan? Apakah ada di antara mereka yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama dalam hal makanan? Ingat, Covid-19 ini bencana bagi kita semua. Sudah selayaknya kita semua saling bahu membahu untuk mengatasinya secara bersama-sama, serta saling tolong menolong satu sama lain.
Terakhir, please, tolong jangan anggap remeh Coronavirus ini. Meskipun hal itu tidak tampak di mata kita, namun efeknya sungguh nyata. Sudah ribuan bahkan mungkin jutaan manusia di seluruh dunia sudah menjadi korban. Covid-19 tidak hanya memakan korban jiwa, namun juga sekian juta orang yang terdampak secara ekonomi. Maka dari itu, bangun kesadaran diri untuk senantiasa menggunakan masker dan menjaga jarak secara fisik dulu dengan orang lain di masa pandemi ini. Hindari kerumunan dan ikuti apa yang menjadi anjuran pemerintah. Jangan hanya karena kebencian terhadap pemerintah membuat anda buta dan jadi meremehkan Covid-19 ini.
Jagalah agar tubuh dan pikiran kita dalam kondisi yang prima, agar daya tahan tubuh kita senantiasa terjaga. Kita harus waspada namun jangan ketakutan yang berlebihan. Semoga wabah ini cepat berlalu sehingga kita dapat beraktivitas seperti sediakala. Aamiin… 🙂
Salam hangat selalu.