Berada di negeri seberang ternyata tidak mengurangi meriahnya suasana dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik yang kita cintai ini. Selain menyambut Hari Kemerdekaan, juga dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, masyarakat Indonesia yang tinggal di Singapura mengadakan beraneka macam perlombaan baik untuk anak-anak maupun untuk dewasa, yang bertempat di Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Perlombaan yang diadakan antara lain, Balap Karung, Lomba Bakiak, Lomba Makan Kerupuk, Lomba Kelereng, Lomba Memasukkan Pensil ke dalam botol, Tarik Tambang, dan Sepeda Lambat.
Mengusung konsep “dari dan untuk anak-anak”, acara ini berlangsung meriah. Para peserta lomba diwajibkan membawa kado sebagai tanda kepesertaan untuk kemudian dikumpulkan ke panitia. Kado ini nantinya dibagikan sebagai hadiah untuk para pemenang lomba. Setelah menukar kado, kami (Nasywa dan saya) pun masih mendapat kupon untuk makan dan buku. Wah, lumayan banget, kan? Setelah memilah-milah di antara tumpukan buku-buku, akhirnya Nasywa mengambil buku yang disukainya. 😎
Acara lomba sendiri diawali dengan pawai anak-anak yang mengenakan busana daerah. Karena mereka rata-rata masih balita, jadi pawainya juga tidak bisa jauh-jauh. Hanya dari gerbang SIS sampai dengan Aula SIS.
Di dalam Aula, sudah siap beberapa arena perlombaan seperti Lomba Kelereng, Lomba Makan Kerupuk, Lomba Memasukkan Pensil ke dalam botol, dan Peragaan Busana oleh anak-anak balita. Antusiasme anak-anak itu sungguh luar biasa, mereka rela mengantri supaya dapat mengikuti berbagai perlombaan tersebut. Sungguh menyenangkan melihat wajah-wajah yang tertawa lepas penuh kebahagiaan. Mereka inilah para penerus tongkat estafet kemerdekaan republik ini.
Selesai dengan aktivitas indoor, anak-anak dan orang tuanya kemudian bergeser ke lapangan di belakang Aula. Di sana sudah siap segala perlengkapan perlombaan untuk Tarik Tambang dan Sepeda Lambat.
Untuk lomba sepeda lambat dibuat berpasang-pasangan. Bisa ayah dan ibu, ayah dan anak, ataupun ibu dan anak. Karena saya datang hanya dengan Nasywa, maka otomatis kami pun berpasangan, ayah dan anak. 🙂 Alhamdulillah, kami menduduki peringkat kedua, karena rupanya ada yang lebih lambat daripada kami berdua. 😆
Setelah terbentuk 2 tim putra dan 2 tim putri, maka perlombaan tarik tambang pun dimulai. Dan ternyata, Tarik Tambang untuk ibu-ibu justru lebih seru. 😆
Menjelang sore, perlombaan pun bergeser ke halaman depan SIS, di sana sudah siap untuk Lomba Bakiak dan Balap Karung (lomba yang sangat dinantikan oleh Nasywa, entah mengapa ). Bersama teman-temannya sekelas, Nasywa mengikuti Lomba Bakiak. Awalnya sempat memimpin, namun karena bingung ketika hendak memutar, akhirnya malah tidak jadi menang. 😆
Sedangkan untuk lomba Balap Karung, Nasywa menjadi Juara 1. Oo, rupanya dia memang sudah mengincar lomba ini dari awal.
Meskipun lelah, tapi kami bahagia. Selain Nasywa panen hadiah, kami juga senang karena bisa merasakan sensasi kemeriahan lomba Agustus-an meskipun kami berada di negeri seberang. Kami semua dipersatukan oleh semangat kebersamaan, semangat kebangsaan, Bangsa Indonesia. Bagaimana dengan pelaksanaan lomba di tempat Anda? Boleh dong disharing juga. 🙂
Dirgahayu Indonesiaku, Merdeka!!!
Bagi yang ingin melihat koleksi foto yang lebih lengkap silahkan kunjungi photoblog saya http://cagakurip.blogspot.sg/2015/09/keceriaan-lomba-hut-ri-ke-70-di-negeri.html.
ditempat saya juga rame lomba agustusan kemarin mas,kebetulan saya juga salah satu Panitia HBN
wah ternyata walau berada dinegeri seberang,rasa nasionalismenya tetep terjaga yamas.
maju terus indonesiaku
MERDEKA!!
salut mas.
karena mampu menciptakan hal seperti itu
Lombanya kapan Om ? kok baru ditulis tanggal 5 ? Orang sibuk sih … 🙂
Seru juga lombanya … selamat deh buat Nasywa … pinter juga nih …