Siapa bilang anak motor tidak bisa melakukan hal yang positif? Terbukti di Singapura, komunitas bikers dari 3 negara melakukan kegiatan amal dengan judul Hari Raya Charity Ride 2016.
Anak Motor Belum Tentu Geng Motor
Anak motor atau bikers yang tergabung ke dalam komunitas / klub-klub motor tertentu biasanya dipandang secara negatif dalam masyarakat. Hal ini dipicu oleh adanya beberapa oknum klub motor yang justru melakukan tindakan kriminal dan anarkis. Jadi tidak heran jika stigma geng motor melekat kepada mereka yang tergabung dalam komunitas / klub motor.
Padahal hal tersebut tidak selamanya benar. Banyak juga klub-klub motor yang melakukan kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat untuk masyarakat. Memang terkadang ada sedikit rasa arogansi dari sebagian klub-klub motor tertentu. Tapi di sisi lain, sebuah komunitas / klub motor memiliki rasa persaudaraan yang tinggi di antara anggotanya.
Saya pribadi sebagai pengguna Vespa ketika masih di Jakarta, sempat merasakan hangatnya rasa persaudaraan ini. Pada suatu hari, ketika saya pulang dari kantor di daerah Pejambon, Jakarta Pusat, menuju Cikarang, tiba-tiba Vespa saya mogok di daerah Kalimalang. Saya sudah mencoba mengengkolnya berkali-kali namun tidak mau menyala juga. Saat itu saya sudah pasrah. Karena segala cara sudah saya lakukan dari membersihkan busi sampai karburator. Tapi Vespa saya tetap tidak berhasil dinyalakan.
Di tengah keputusasaan itu, tiba-tiba berhentilah 3 orang pengendara Vespa. Mereka bertanya, apa yang terjadi dengan Vespa saya. Saya pun menjawab tidak tahu. Karena semua sudah saya lakukan namun tidak menampakkan hasil. Akhirnya salah satu dari mereka mendorong Vespa saya dengan satu kaki menuju ke rumahnya di daerah Lampiri, sedangkan saya tetap nangkring di atas Vespa saya. Biasanya hal seperti ini disebut dengan nyetut. 😆
Singkat cerita, akhirnya Vespa saya sudah berhasil diperbaiki oleh teman ini. Bahkan 2 orang temannya lagi akhirnya pulang dan ikut bergabung. Kami bahkan sempat ngopi dan mengobrol serta tidak lupa bertukar nomor telepon.
Hari Raya Charity Ride 2016
Nah, di Singapura, tepatnya tanggal 12 Juni 2016 kemarin, saya dan beberapa rekan diajak oleh Komunitas Harley Davidson Singapura untuk turut serta dalam kegiatan amal yang berjudul Hari Raya Charity Ride 2016. Kegiatan ini digagas oleh Singapore Riders Aid, yang diketuai oleh Mr. Suriya Kumar. Kegiatan yang sudah berlangsung rutin tiap tahun ini melibatkan bikers dari 3 negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Berbagai klub motor dari 3 negara tersebut turut serta dalam acara ini.
Yang menjadi Guest Of Honor atau Tamu Kehormatan dalam acara ini adalah Dubes RI untuk Singapura, Bapak Ngurah Swajaya, dan Mr. Amrin Amin, Parliamentary Secretary, Ministry of Home Affairs Singapore.
Kegiatan diawali dengan kedatangan Bapak Dubes Ngurah Swajaya dan Ibu Mahaswi Swajaya beserta beberapa staf di Showroom Harley Davidson Singapore yang terletak di Alexandra Road. Setelah memberikan sambutan Bapak Dubes Ngurah menerima cinderamata berupa jaket yang bertuliskan nama beliau.
Selesai acara ceremonial, dimulailah petualangan itu. Bapak Dubes Ngurah mengendarai sendiri motor Harley Davidson dengan tidak lupa membonceng Ibu Mahaswi Swajaya. Iring-iringan moge tersebut mulai bergerak meninggalkan Showroom menuju ke Tampines via Express Way (jalan tol). Di Singapura, motor memang boleh lewat jalan tol, jadi bukan hal yang istimewa. Selain itu, meskipun dalam kondisi konvoi, tetap mengikuti peraturan lalu lintas yang berlaku. Ketika terkena lampu merah, ya tetap berhenti. Tidak ada yang namanya tutup atau blokir jalan.
Di Tampines, sudah menunggu banyak sekali bikers yang tergabung dalam beberapa motor club. Setelah istirahat sejenak dan berfoto bersama, perjalanan pun dilanjutkan kembali. Kali ini, bukan hanya Harley Davidson, melainkan ikut bergabung pula berbagai jenis kendaraan bermotor roda dua.
Pemberhentian berikutnya adalah Queenstown. Di sana sudah menunggu Mr. Amrin Amin dengan beberapa bikers dari Honda Gold Wing Community. Setelah berfoto bersama, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke pemberhentian terakhir yaitu Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura.
Di KBRI Singapura sendiri juga sudah berkumpul ratusan bikers yang siap menyambut rombongan. Setelah para tamu kehormatan memasuki ruangan, acara pun dimulai. Bapak Dubes Ngurah dan Mr. Amrin Amin memberikan sambutan yang isinya sama-sama menitikberatkan pada peningkatan kualitas persahabatan Indonesia-Singapura yang semakin baik, dengan semangat Bhineka Tunggal Ika. Hal ini sangat sesuai karena dari sekian banyak klub motor yang terdapat di Singapura, mereka terdiri dari berbagai ras dan mampu dipersatukan dalam wujud konvoi amal melalui Hari Raya Charity Ride 2016.
Masing-masing perwakilan dari klub motor menyerahkan donasi mereka secara simbolis kepada Presiden Singapore Riders Aid, Mr. Suriya Kumar untuk kemudian diteruskan kepada yang membutuhkan melalui TAA (Yayasan Penyalur Dana di Singapura). Dalam acara tersebut, total dana yang berhasil dikumpulkan adalah sebesar S$ 6.000.
Setelah pengumpulan dana selesai, kemudian acara diakhiri dengan buka bersama di Ruang Riptaloka, KBRI Singapura dan diikuti oleh seluruh bikers yang ikut terlibat dalam kegiatan amal tersebut.
Di bawah ini adalah video yang saya ambil selama di perjalanan. Mohon maaf kalau terlalu banyak goncangan selama pengambilan gambar (yang penting bukan goncangan jiwa 😆 ). Maklum, naiknya motor dengan kapasitas mesin besar, jadi getarannya lebih terasa.
Demikian sekilas cerita mengenai persaudaraan di antara bikers di negeri tetangga. Mudah-mudahan bisa menginspirasi bikers yang ada di tanah air. Semoga dengan semakin banyaknya klub motor yang melakukan kegiatan positif, maka stigma masyarakat bisa berubah. Dan klub motor yang bertindak anarkis lama kelamaan akan terkikis dan hilang dari peredaran.
Untuk koleksi foto-foto lebih lengkap, silahkan kunjungi photoblog saya di http://cagakurip.blogspot.com/2016/06/hari-raya-charity-ride-2016-singapura.html
Salam hangat selalu.